AHOK: “Anda semua GOBLOK !”

ahok kampanye new

MYAHOK.COM-Bagi sebagian orang, AHOK dinilai suka berbicara kasar. Kenyataannya memang demikian, bahkan sejak berkampanye sebagai Calon Bupati Belitung, AHOK telah menggunakan kata-kata yang oleh sebagian orang dianggap tak pantas diucapkan oleh calon pejabat.

Tapi memang itulah karakter AHOK. Apa yang diucapkannya boleh jadi menyakitkan hati, tapi ketulusan hatinya dalam membangun negeri ini, seakan menghapus segala persepsi buruk terhadap kalimat kasar yang diucapkannya.

Berikut ini sekelumit kisah masa lalu AHOK ketika berkampanye sebagai Calon Bupati di depan masyarakat Belitung Timur bertahun silam.

AHOK memasuki dunia politik, karena ditawari DR Sjahrir (alm) yang saat itu adalah Ketua Umum PIB. Sjahrir adalah guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, kenal Ahok saat masih kuliah di Jakarta.

PIB waktu itu partai baru. Butuh ketua di daerah-daerah. Ahok ditawari Sjahrir langsung jadi Ketua DPC PIB Belitung Timur. Ahok menerima. Maka, jelang pemilu dia harus kampanye.

Ternyata, Ahok baru tahu, bahwa kampanye itu butuh modal sangat besar. Sedangkan PIB tidak punya uang untuk membiayai kampanye di berbagai pelosok daerah. Ahok hanya diberi ala kadarnya untuk kampanye.

Ahok kaget, setelah tahu bahwa untuk mengumpulkan massa saja butuh uang besar. Ada koordinator massa, siap mengumpulkan massa dengan bayaran Rp 20 ribu (saat itu disana) per orang. Kalau punya Rp 2 juta, terkumpul 100 orang. Itu belum honor koordinator. Belum nasi bungkus untuk 100 orang. Belum sewa tempat, sewa tenda, honor anggota PIB sendiri yang menyiapkan acara.

Ahok awalnya bersikeras, tidak ada pembagian uang. Rakyat harus dididik. Jika politikus membayar massa, nantinya bakal korupsi untuk mengembalikan modal.

Ya… tidak akan ada massa berkumpul. Anggota partainya sendiri pun tidak ada yang mau membantu. Ahok frustrasi.

ahok kampanye

Dalam waktu cepat, karena masa kampanye sangat singkat, dia berubah pikiran. Dia keluar modal. Tapi, tidak langsung bagi-bagi uang ke massa. Melainkan dalam bentuk membangun jalan, lapangan bola, lapangan voli, sumur.

Dan… ini yang juga penting bagi massa:  Pembagian kaos untuk ribuan orang.

Setelah Ahok membiayai itu semua, berulah terkumpul massa. Tidak sedikit. Ribuan, sebab mereka senang jalan desa diaspal. Juga gembira, berebut kaos.

Ahok pun datang ke lapangan bola yang dibangun dengan uang pribadinya. Disitulah dia kampanye. Dia datang didampingi pengurus lengkap DPC PIB, karena semua dihonor Ahok.

Kedatangan Ahok dan rombongan disambut warga beramai-ramai. Ahok dielu-elukan: “Hidup Ahok… Hidup Ahok… Hidup pemimpin sejati kita…”
Menanggapi itu, dia mengkritisi warga: “Tenang… tenang semua… Anda teriakteriak mendukung tanpa mengetahui, apa ideologi partai kami. Hanya karena mendapat bantuan, Anda teriak-teriak mendukung. Anda semua ini goblok…”

Kontan saja, warga terdiam. Suasana gegap-gempita kampanye berubah jadi sepi. Massa yang menyemut, pelan-pelan berkurang. Namun, Ahok tak peduli, tetap saja berorasi.

Dalam orasinya, AHOK menjelaskan,  jika Caleg menang (jadi anggota DPRD) akan berkuasa lima tahun. Sedangkan gaji lima tahun, jika dikumpulkan, tidak mampu mengembalikan modal kampanye. Si pejabat pun tekor.  Apakah mereka mau rugi? Tidak mungkin. Cara mengembalikan modal, dengan korupsi, membuat peraturan yang bisa dijadikan ATM, memeras pengusaha, dan cara-cara jahat lain.

Sebaliknya, warga hanya terima kaos Rp 15 ribu. Nasibnya tidak diurusi si pejabat. “Coba dihitung, Rp 15 ribu dibagi lima tahun, ketemu Rp 250 per bulan. Hanya itu yang anda terima,” tutur Ahok bersemangat.

Sementara itu, apa yang terjadi? Satu demi satu massa meninggalkan lapangan. Mungkin mereka kesal diceramahi terus oleh Ahok. Padahal, itulah pendidikan politik yang sangat penting diketahui rakyat. Itulah pengetahuan berharga.

Hebatnya, Ahok tetap orasi. Dia ajari, masyarakat jangan gampang ditipu politikus. “Anda jangan mau diberi kaos. Tapi tuntutlah pembangunan jalan, jembatan, kebersihan pasar, bebas biaya sekolah, bebas biaya rumah sakit, tunjangan hari tua,” tuturnya.

Warga sudah tidak peduli ucapan Ahok. Mereka heran ada kampanye seperti ini. Dalam benak mereka, kampanye lazimnya ‘kan janji-janji. Calon pejabat janji berbuat ini, melakukan itu. Memuji-muji partai. Teriak yel-yel mendukung Caleg. Ada musik dangdut. Joget. Eee… ini beda banget. Garing banget.

Berangsur-angsur massa meninggalkan lapangan. Jumlahnya berkurang drastis.

Sebaliknya, Ahok tetap bandel. Dia tetap menjelaskan. Tetap mengajarkan kalkulasi politik. “Andaikan saya terpilih, lalu andaikata saya tidak memperjuangkan jaminan sosial kalian dari uang APBD, maka milik kalian semua sudah saya rampok…” tegasnya.

Orang kaget dengan ucapan Ahok terakhir yang terdengar kasar. Sebagian orang yang jalan meninggalkan lapangan, masih menoleh ke arah panggung, saking kagetnya.

Sedangkan Ahok justru mempertegas, “Ya…. kalian tidak tahu… Bahwa kalian dapat kaos, tapi hak-hak kalian saya rampoook…” teriaknya.

“Maka, pilihlah calon yang bersedia membangun negerinya, memajukan bangsanya… bukan yang memberi kalian kaos…” katanya sengit.

Alamaaak… lapangan kini sudah sepi. Tinggal belasan orang dekat panggung. Mereka pengurus partai PIB. Ditambah beberapa polisi pengaman kampanye.

Semua orang tercengang menyaksikan keajaiban kampanye ini. Kampanye unik dan langka.

Begitulah AHOK dalam berkampanye. Yang lain memberi janji-janji, tapi AHOK malah memaki-maki. Namun yang sesungguhnya terjadi adalah bahwa AHOK sedang memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar tidak dibodohi oleh para calon pejabat yang hendak mencari uang dengan cara korupsi..

.oOo.

Kisah ini dicuplik dari Buku Berjudul : “Beginilah Cara Rahasia Politik Saya” Penulis : DJono W Oesman

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

1 Komentar

  1. Greetіngs! Τhis is my fiirst commjent here so I just wanted to
    give a quick shout out and tell you I truoy enjoy reɑdingg through уour blog posts.
    Can you recommend any ther blօgs/websites/forumѕ that gο over
    thе same ѕubјects? Thanks!