Sepanjang perjalanan saya wara-wiri dari akun ke akun dan dari group ke group di media sosial, saya banyak temukan persepsi yang salah tentang keberadaan Basuki Tjahaja Purnama atau populer dengan panggilan Ahok.
Tak sedikit yang memberi pernyataan melalui status yang ditulisnya atau sebatas mengunggah gambar, yang mana pada intinya seolah menganggap keberadaan Ahok sebagai Gubernur DKI adalah milik warga Jakarta saja.
Pada faktanya, memang Ahok adalah Gubernur DKI Jakarta. Namun lebih jauh sosok Ahok adalah pejabat negara. Pejabat negara adalah dibiayai oleh negara, dan bukan oleh daerah tertentu saja. Keberadaannya juga dilindungi oleh Undang-undang.
Meski dalam praktiknya Gubernur Ahok mempunyai tugas dan wewenang untuk memimpin DKI Jakarta, namun tidak menutup kemungkinan, Ahok bisa saja suatu saat akan menduduki jabatan publik lainnya yang memiliki cakupan lebih luas lagi, seperti misalnya diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri, atau Wakil Presiden bahkan menjadi Presiden RI. Namun demikian, untuk beralih menjadi pejabat negara lainnya yang mempunyai level lebih tinggi, tentu harus mengikuti aturan yang berlaku.
Sosok Ahok sebagai pejabat, tak sekadar memimpin daerah setingkat propinsi. namun lebih dari itu, Ahok telah menjadi sumber inspirasi bagi para pejabat lainnya di negeri ini. Gayanya yang ceplas-ceplos saat bicara, dan tak segan menegur atau memarahi siapapun yang nyata-nyata melanggar aturan, atau yang memiliki cara berpikir yang salah. Tak jarang karena sifatnya yang keras, Ahok dikenal sebagai pejabat yang tak pernah punya rasa takut.
“Nothing to Loose” begitulah kira-kira pedoman Ahok bila memang harus kehilangan jabatannya. Sebab niat Ahok menjadi pejabat negara, bukanlah sebagai mata pencaharian semata, apalagi untuk menimbun kekayaan pribadi, namun Ahok punya niat yang sangat mulia, yaitu ingin membantu meningkatkan kehidupan rakyat kecil dan membenahi birokrasi yang semrawut, hingga mewujudkan Jakarta Baru, yang Bersih, Transparan dan Profesional.
Terlepas dari perangai Ahok yang kasar dan suka marah-marah di depan publik, Ahok sesungguhnya punya perasaan yang halus dan sangat sensitif untuk memberi pertolongan kepada siapapun yang membutuhkan.
Hal inilah yang membuat sebagian besar warga Jakarta masih berharap kepada Ahok agar tetap melanjutkan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk periode kedua nanti. Ahok dinilai telah berhasil menyelesaikan berbagai persoalan yang sekian lama tak terselesaikan, dan yang paling dibanggakan dari Ahok adalah keteguhan hatinya untuk menolak dan melawan segala bentuk korupsi. Ahok sudah terlanjur dikenal sebagai pejabat yang bersih dan berani membela kepentingan warganya.
Bila untuk saat ini Ahok masih menjabat sebagai Gubernur DKI, maka bukan berarti setelah itu tak akan ada cerita lagi. Perjalanan karir Ahok masih sangat panjang. Sebagai Gubernur DKI saat ini, hanyalah sepenggal kisah dalam keseluruhan perjuangannya untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa.
Oleh karena itu, seharusnya tak ada lagi pendapat atau anggapan bahwa, “Ahok hanyalah milik warga Jakarta” atau “Aku tak mungkin pilih Ahok karena KTP ku bukan di wilayah Jakarta” dlsb.
Pada dasarnya AHOK adalah milik kita semua, sebab AHOK telah berikrar akan mengabdi kepada bangsa dan negara. Semoga apa yang diimpikannya yaitu mengantarkan negeri ini menuju ke gerbang kemakmuran, akan segera berwujud nyata.
Go Ahok.. Go !!
#donibastian