Hebatnya Pasukan Oranye
Soal pengelolaan lingkungan hidup, selain sampah tentu berhubungan dengan kebersihan. Tahun 2013, Saya menugaskan Biro Tata Pemerintahan untuk membentuk satuan petugas kebersihan yang ruang lingkup tugasnya ada di wilayah permukiman penduduk, berada di kelurahan kelurahan,
Akhirnya terbentuklah satuan petugas kebersihan di tiap–tiap kelurahan, satuan petugas ini diberi nama petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau lebih dikenal dengan sebutan pasukan oranye.
PPSU tidak hanya bekerja soal kebersihan saja, seperti namanya PPSU memiliki banyak tugas lain, mulai dari menyapu, membersihkan selokan, hingga menambal jalan berlubang atau memperbaiki lampu penerangan yang rusak atau mati.
Prinsipnya semua pekerjaan dilakukan oleh PPSU yang berhubungan dengan prasarana dan sarana umum di lingkungan kelurahannya masing–masing. Ada pihak yang mengkritik bahwa dengan dibentuknya PPSU maka menghilangkan budaya gotong royong.
Saya jelaskan bahwa PPSU dibentuk tidak ada kaitannya dengan keengganan warga untuk melakukan gotong royong, ini pasukan yang bekerja setiap hari, siap setiap hari, jadi semua hal yang berhubungan dengan prasarana dan sarana umum yang rusak langsung ditangani, tidak mungkin kan selokan mampet atau jalan berlubang dikerjakan setiap saat? Masa setiap hari kerja bakti? Nah PPSU inilah yang menjalankan fungsi-fungsi pembenahan itu.
Saya yakin sampah-sampah yang ada di selokan itu tidak bisa ditangani baik jika hanya mengandalkan warga gotong rotong dengan bekerja bakti, karena warga Jakarta memiliki kesibukannya masing-masing dan tidak mungkin kerja bakti setiap hari.
Sampah Jakarta ada setiap hari, jika tidak langsung dibersihkan yang terjadi seperti kita lihat dan rasakan selama ini, jika musim hujan datang langsung ada genangan. Begitu juga dengan jalan berlubang, kalau menunggu Dinas Bina Marga membutuhkan waktu, PPSU dilatih untuk menambal atau membenahi jalanan berlubang di lingkungan perumahan, mereka dilatih dan memiliki peralatan untuk melakukan perbaikan.
Sia-siakah pembentukan pasukan oranye ini? Lihatlah lingkungan kita semasa kami memimpin Jakarta, bersih, selokan tidak lagi mampet, jalanan tidak berlubang, pohon pohon yang membahayakan ditebang atau dirapikan. Jika hujan deras banjir atau genangan cepat surut.
Diluar itu, semua PPSU juga bagian dari pemberdayaan masyarakat, karena yang menjadi anggota PPSU adalah warga yang tinggal di kelurahan tersebut. Selain PPSU, terkait kebersihan Jakarta juga terdapat peran Pekerja Harian Lepas (PHL) dari Dinas Kebersihan (sekarang digabung dengan BPLHD menjadi Dinas Lingkungan Hidup) yang berkolaborasi dengan PPSU membersihkan jalan dan mengangkut sampah ke tempat pembuangan sampah.
BASUKI TJAHAJA PURNAMA
Gubernur DKI Jakarta (Periode 19 November 2014 – 9 Mei 2017)
Sumber : Buku “KEBIJAKAN AHOK’ Halaman 268 -270