Sebagai seorang warga negara Indonesia yang bukan berasal dari Jakarta atau Belitung, penulis cukup heran mendapati linimasa media sosial penulis dipenuhi dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta yang saat ini menjabat, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Keheranan penulis disebabkan karena yang menyampaikan dukungan justru banyak yang bukan warga asli Jakarta. Ada yang berasal dari Surabaya, Kediri, Salatiga, Solo, Kupang, Jayapura, Lombok, dan lain-lain.
Saat membaca media pun, penulis heran kenapa ada begitu banyak dukungan mengalir untuk Ahok. Apakah media yang penulis baca itu media yang mendukung Ahok? Baiklah, kalau begitu penulis berusaha mendapatkan perspektif yang lain. Penulis mencoba mencari beberapa tulisan yang memang tidak mengangkat sisi positif Ahok. Ada banyak juga, bertebaran di sosial media dan grup-grup. Setelah membaca banyak tulisan dari kedua perspektif, rasa heran ini makin besar, kenapa sosok seorang Ahok bisa begitu populer sih? Bahkan, kepopuleran Ahok termasuk fenomenal. Masa iya, ada Gubernur punya basis fans club?
Kalau boleh dirangkumkan, sebenarnya nggak ada alasan khusus kok yang bikin Ahok bisa populer.
1. Ahok tidak gila popularitas
Padahal, Anda tahu sendiri kan, popularitas itu kunci seorang pemain politik mendapatkan kekuasaan atau jabatan? Ahok bahkan tak segan memarahi wartawan atau media yang menanyakan pertanyaan bodoh berulang-ulang padanya lho! Padahal, media adalah sahabat dekat para politikus yang ingin populer, kan? Ada satu hal yang mengejutkan saya, Ahok memilih mundur dari jabatannya sebagai anggota partai politik Gerindra. Itu artinya, saat Ahok melaju sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga saat ini, ia adalah “Pejabat Independen”.
2. Banyak musuh
Mulai dari anggota partai politik yang ia tinggalkan, DPRD, sampai FPI. Semuanya memusuhi Ahok. Tidak mungkin ada asap jika tidak ada api. Api apa sih yang dibawa Ahok ini? Apa karena ia gencar mengupayakan penghapusan dana siluman? Apa karena ia suka marah-marah pada pejabat yang tidak bekerja dengan benar dan hanya MGB (Makan Gaji Buta)? Siapa yang dibuatnya kebakaran jenggot? Tentu Anda masih ingat kan, kantor Ahok bahkan dinilai layak untuk dilempari pakai kotoran hewan oleh para musuhnya karena ia dianggap tidak beres. Lalu kenapa ia begitu populer?
3. Latar belakang keluarga
Bukan dari kalangan pejabat tinggi negara ataupun pengusaha sukses yang dekat dengan para pejabat. Ahok lahir dari keluarga biasa, keturunan Tionghoa Hakka. Ahok lahir di Belitung Timur, dengan tiga adik. Ketiga adiknya juga gak bisa dibilang cinta Indonesia. Mereka adalah Basuri Tjahaja Purnama (kerjanya cuma dokter PNS dan Bupati Belitung Timur saat ini), Fifi Lety (kerjanya cuma seorang praktisi hukum) dan Harry Basuki (kerjanya cuma praktisi dan konsultan bidang pariwisata dan perhotelan). Sama sekali nggak memberi kontribusi buat masyarakat kan?
4. Suka nantang balik musuh politiknya
Ahok sudah gencar menyuarakan pentingnya laporan kekayaan pejabat dan pembuktian kekayaan terbalik bagi calon kepala daerah yang akan mengikuti pilkada. Hal ini juga ia serukan sebagai tantangan dalam menantang para politikus dan pejabat yang gencar menyerangnya secara politik. Ahok menyuarakan pembuktian terbalik sebagai upaya minimalisir tindak korupsi. Kurang ajar banget kan?
5. Suka ngomong kasar
Kalau kamu suka kerja santai dan malas-malasan, Ahok ini mungkin tipe atasan yang paling menyebalkan untukmu. Pas rapat marah-marah melulu. Dia bahkan nggak segan memarahimu di depan orang banyak kalau kamu kerja nggak bener. Saat memeriksa RAPBD yang diselipi dana siluman itu, Ahok bahkan mencoretkan “Pemahaman Nenek Lu?!?” di kertas perincian anggaran. Tak diragukan lagi, kebiasaan ceplas-ceplos mulut jahatnya inilah yang wajib disensor dari anak-anak. Tapi, ya entah kenapa justru rakyat sangat gembira jika ada pejabat yang kerjanya nggak bener lalu disemprot habis-habisan sama Ahok. Katanya, sudah saatnya ada yang membangunkan dan menampar pejabat-pejabat korup itu.
6. Tukang potong rezekinya orang
Jelaslah, dengan dihapuskannya dana siluman dari RAPBD DKI, bisakah kamu bayangkan ada berapa banyak orang yang kebingungan karena kehabisan sumber dana ceperan? Kan kasihan. Gak salah dong bilang kalau Ahok jahat?
7. Dia orang Tionghoa dan seorang penganut Kristen Protestan
Buat penulis sih hal ini nggak masalah, tapi dari berbagai sumber yang penulis baca, tampaknya masih banyak yang mempermasalahkan ini. Dobel minoritas memimpin Betawi, apa kata dunia? Sampai-sampai, kabarnya ada Gubernur DKI Tandingan yang diusung oleh FPI lho! Lalu gimana kabarnya ya Bapak Gubernur Tandingan itu, by the way?
8. Ahok rasis (?)
Banyak yang bilang, karena Ahok keturunan Tionghoa dan Kristen Protestan, maka kebijakannya akan lebih banyak menguntungkan mereka yang dicap sebagai orang Tionghoa dan Kristen juga. Rasis. Sekadar info, almarhumah ibu angkat Ahok adalah seorang wanita keturunan suku Bugis yang beragama Islam. Namanya Misribu Andi Baso Amier Binti Acca. Ahok juga tak segan tuh tampil pakai sarung dan peci.
9. Bikin susah pengendara motor Jakarta
Gara-gara kebijakan Ahok memberlakukan jalur bebas motor, para pengendara motor merasa disulitkan. Katanya sih begitu. Kebijakan ini berhasil sedikit mengurai kemacetan di Ibu Kota. Dampaknya juga, lebih hemat BBM dan pencemaran udara berkurang.
10. Ahok suka tepe-tepe
Alias tebar pesona. Masa nomer handphone-nya dibagiin ke masyarakat untuk layanan pengaduan? Udah gitu banyak banget testimonial warga yang bilang kalau habis SMS Ahok, keluhan pelayanan umum langsung diberesin, sekalipun itu sekecil soal lampu jalanan yang mati. Nganggur banget sih ya Pak Gubernur ini?
Duh, penulis kan jadi iri juga pengen punya Gubernur kayak gitu.
11. Anaknya ganteng, istrinya cantik
Nah ini nih yang bikin iri banyak pria Indonesia. Udah istrinya cantik, anaknya Nicholas Sean Purnama cakepnya bikin nona-nona Indonesia kepincut. Keberadaan Nicholas disebut sebagai titik menuju Indonesia yang lebih cakep, kata para pengguna Twitter. Yang lebih bikin iri, ketiga anak Ahok tampaknya sangat mengerti profesi sang Ayah. Istrinya juga sangat tegar dan siap dengan segala risiko yang harus dialami keluarga mereka karena Ahok sudah dikenal banyak musuhnya. Ini sebabnya Ahok layak punya banyak haters, sangat layak. (Red: Dengan kegantengan Nicholas, pendukungnya Ahok tambah banyak deh kayaknya, karena mereka ngarep bisa jadi menantu).
See?
Nggak ada alasan khusus kan kenapa Ahok bisa meraih popularitas di kalangan anak muda, profesional muda, bahkan di luar Jakarta sekalipun? Ahok hanya mengerjakan apa yang semestinya menjadi tugasnya saja, sesuatu yang seharusnya dilakukan semua pejabat Indonesia sejak dulu.
Novita Santoso