Presiden Jokowi Tidak Akan Membela, Jika AHOK Melanggar Hukum

melanggar hukum
Presiden Joko Widodo

MYAHOK.COM – Jika AHOK melanggar Hukum, untuk apa Jokowi melindungi AHOK ? Mana ada karakter Jokowi melindungi orang yang melanggar hukum? Jokowi dan Ahok itu sama-sama pejabat yang lurus dan hanya membela kebenaran demi keadilan seluruh warga.

Tak hanya Jokowi, saya dan anda tentu juga tak akan mau membela siapapun yang melanggar hukum. Tapi sebaliknya, jika ada orang yang tidak bersalah, tapi dituduh bersalah dan diperlakukan sebagai orang salah, itu namanya perlakuan yang tidak adil.

Negara ini menjunjung tinggi keadilan dan memandang setiap warga negara adalah sejajar di mata hukum. Jika ada yang melanggar aturan dan hukum harus dikenakan sanksi Tapi sebaliknya jika seseorang tidak melanggar aturan apapun, maka juga harus dilindungi demi hukum.

Buktikan dulu bahwa AHOK bersalah. Jangan asal menuduh dengan alasan dan pertimbangan yang subyektif dengan dalil-dalil agama. Tunggu keputusan final dari proses sidang hukum AHOK. Setelah ada kepastian hukum, barulah dilakukan proses selanjutnya

Jika belum ada keputusan hukum final (inkracht) kenapa AHOK harus diberhentikan sebagai Gubernur DKI, sementara kasusnya adalah sebatas tuduhan penistaan agama ?.
Itulah mengapa Presiden Jokowi tidak mau ikut campur dengan proses hukum terkait kasus dugaan penistaan agama, dan semua keputusan diserahkan kepada aparat dan lembaga penegak hukum sesuai dengan mekanisme yang ada.
Sudah seharusnya bila semua warga menyadari bahwa hak dan kewajiban setiap warga negara adalah sama di muka hukum.

Jika ada sekelompok muslim yang menilai AHOK menistakan agama, lalu bagaimana dengan kelompok lainnya yang menilai AHOK tak melanggar hukum apapun? Kelompok mana yang benar?
Untuk itulah diperlukan pertimbangan hukum yaitu melalui persidangan, agar bisa diputuskan, apakah AHOK bersalah atau tidak .

Tentu dalam proses persidangan akan dipertimbangkan berbagai aspek hukum secara menyeluruh, juga dari pendapat dan kesaksian para saksi dan ahli. Selanjutnya majelis hakim yang akan memutuskan, apakah AHOK dinyatakan melanggar hukum atau tidak.

Proses hukum hingga keputusan final tentu perlu waktu, oleh sebab itu semua pihak juga harus mengikuti apa yang sedang berlangsung dan tak boleh memaksa kepada Presiden untuk memberhentikan Ahok secara sepihak.
Tunggu keputusan hukum final dulu sebab Negara harus memberikan keadilan untuk seluruh warga, bukan demi kepentingan kelompok/golongan tertentu saja.

Demikian juga setiap warga juga harus taat kepada hukum yang ada dan tidak boleh semaunya sendiri atau memaksakan kehendaknya.

Bayangkan saja jika semua orang boleh memaksakan kehendaknya, tentu yang akan terjadi adalah hukum Rimba, siapa yang kuat, dialah yang menang. Hukum yang ada, tak ada gunanya lagi.
Jika hukum Rimba benar2 terjadi, itu sama saja dengan Perang Saudara dan negeri ini akan hancur dan terpecah belah. Rakyat menjadi menderita dan sengsara.

Apakah kodisi ini yang diinginkan? Tentu saja tidak.
Tak ada satupun yang boleh mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa.

Bagaimanapun juga integritas bangsa adalah diatas segala-galanya.

#donibastian

Presiden Jokowi Tidak Akan Membela Jika AHok Melanggar Hukum

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.