Kisah Persaudaraan AHOK dengan Keluarga Muslim

keluarga muslim
Ahok dipeluk mesra oleh kakak angkatnya Andi Analta Amier (56), putra bungsu Andi Baso Amir

MYAHOK.COM– Mungkin ada yang belum pernah mengetahui atau bahkan tak mengira bahwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sesungguhnya memiliki persaudaraan atau kekerabatan yang sangat erat dengan keluarga muslim.

Ahok bahkan mengaku ketika masih duduk di bangku kuliah dibiayai oleh sebuah keluarga muslim.

Dan ternyata, keluarga Ahok dan keluarga muslim tersebut telah bersumpah janji dan saling mengikatkan diri sebagai saudara di dunia dan di akhirat nanti.

Keluarga muslim itu adalah berasal dari Bugis dan Enrekang. Begini kisahnya;

Pada dekade awal 1970-an, mendiang ayah Ahok, Indra Tjahaja Purnama (Zhong Kim Nam) dan ibunya Buniarti Ningsih (Bun Nen Caw), berteman dan pertemuan tanpa sengaja dengan Andi Baso Amier dan Masaribu.

Setelah menjabat Bupati Bone era 1960an, Keluarga Andi Baso Amier, lalu pindah ke Jakarta.

Andi Baso Amir (Bupati Bone) Tahun 1967 – 1969

Di sana dia menjadi pengurus teras persatuan tennis meja Indonesia dan dekat dengan banyak atlet pimpong yang memang kala itu, didominasi warga Tionghoa.

“Jadi, dulu, bapak saya itu kan berteman banyak sama orang Bugis. Mami Misribu juga orang Bugis. Bapak saya berteman sama suaminya, Andi Baso Amir,” cerita Ahok, di Jakarta.

Lalu sekitar tahun 1983, setahun sebelum Andi Baso Amier, pindah ke Kompleks Kalibata Indah, ayah Ahok berasal dari Bangka-Belitung, sebuah pulau di timur Sumatera, mengucapkan sumpah dengan bangsawan asal Bugis.

“Anakmu adalah anakku dan anakku adalah anakmu,” begitu bunyi sumpah itu, seperti dikemukakan Andi Alla.

Kenangan Ahok bersama ibu angkatnya Alm. Misribu, istri Andi Baso Amir (mantan Bupati Bone)

Sumpah itu dilakukan dengan cara menyatukan tiga tangan di ruang tengah rumah mereka di Jalan Bulutangis, Senayan.

Tangan Andi Baso Amir menumpuk tangan istrinya dan tangan ayah Ahok menumpuk di atas tangan Andi Baso Amir lalu kemudian mereka berikrar, sehidup semati.”

Ahok sendiri menggambarkan sumpah itu dengan kalimat. “Ikatan saudara sehidup sedunia-akhirat.”

Dengan adanya ikatan sumpah antara keluarga Andi dan keluarga AHOK, maka sampai saat ini Ahok merasa telah menjadi bagian dari keluarga muslim, meskipun Ahok sendiri adalah penganut agama Kristen.

Peran Ibu Misribu begitu besar di dalam kehidupan Ahok.

Ahok bahkan rela meninggalkan beberapa pekerjaannya untuk mengantar sang ibu angkat hingga ke peristirahatan terakhirnya dua tahun lalu.

Jika sedang berada di Jakarta, Ahok dan keluarganya yang berasal dari Belitung Timur selalu berkunjung ke rumah (Kalibata) dan kantor Misribu, di Kantor Sakti Plaza (Pancoran).

Ahok pun menambahkan bahwa, sebelum sang ayah mengembuskan napas terakhir, dia dititipkan kepada keluarga Andi Baso Amir dan Misribu untuk dirawat selama di Jakarta.

Saat itu, Ahok sedang mengenyam pendidikan di bangku kuliah, di Universitas Trisakti.

“Waktu kuliah dulu, keluarga dia juga sudah bantu keluarga kami. Bu Misribu bilang, ‘sudah kamu kuliah saja, kami yang bisnis mencari uang untuk hidup’,” kenang Ahok.

Kenangan Ahok ketika disuapi ibu angkatnya Misribu, seorang muslimah yang taat. Kala itu Ahok sedang dicalonkan sebagai Cawagub DKI bersama Jokowi

Ikatan saudara angkat dua keluarga itu pula yang menjadikan Ahok diangkat menjadi anak di keluarga muslim Andi-Misribu. ‎

Bagi Ahok, Ibu Misribu selalu memberi motivasi kepadanya agar bisa menjadi pejabat suatu hari nanti.

“Beliau itu orang yang paling yakin bahwa saya bisa jadi pejabat. Beliau yakin banget saya bisa jadi gubernur. Yakin banget beliau.” (myahok.com/*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

1 Komentar