MYAHOK.COM-Pertanyaan saya sederhana saja, “Mengapa Laporan Keuangan Teman Ahok tak muncul lagi?”. Sebagaimana diketahui, organisasi Teman Ahok telah dikenal sebagai pusat gerakan pengusung AHOK sebagai calon Gubernur DKI untuk periode ke-2 melalui jalur independen. Bulan ini kemungkinan besar mereka telah berhasil mengumpulkan 1 juta KTP pendukung AHOK guna memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh KPU.
Segala aktifitas yang dijalani oleh Teman Ahok, diharapkan dapat tertuang dalam situs resmi mereka, yaitu www.temanahok.com, termasuk progres pengumpulan KTP dari hari ke hari senantiasa di tayangkan di halaman muka situs tersebut.
Kemungkinan besar, para pengurus Teman Ahok ingin mewarisi nilai-nilai yang senantiasa diutamakan oleh AHOK dalam mengelola sebuah organisasai, yaitu Bersih, Transparan dan Profesional (BTP). Hal tersebut nampak dari konten situs TemanAhok.com yang secara transparan melaporkan segala aktifitas yang mereka lakukan dari waktu ke waktu.
Sebagaimana singkatan nama AHOK yaitu BTP, Bersih, Transparan dan Profesional, hendaknya selalu mereka junjung tinggi. Pada awalnya ya, namun dengan berjalannya waktu, ada satu informasi yang sangat penting yang tidak lagi konsisten untuk mereka publikasikan, yaitu Laporan Keuangan.
Laporan keuangan terakhir yang dilampirkan pada website tersebut masih pada posisi akhir tahun 2015, padahal sekarang sudah hampir lewat pertengahan tahun 2016. Entah mengapa hal ini sampai terjadi. Apakah karena adanya kesibukan luar biasa yang dialami oleh para pengurusnya terkait dengan pencapaian target pengumpulan KTP, ataukah ada penyebab lainnya. Sudah barang tentu tak ada niatan mereka untuk menyembunyikan kondisi laporan keuangan terkini, sebab selain mengkhianati falsafah BTP, juga akan menimbulkan pertanyaan dari banyak kalangan. Teman Ahok yang awalnya transparan dengan kondisi keuangannya, namun mengapa kini seakan tak lagi konsisten sebagaimana yang diharapkan.
Kondisi keuangan sebuah organisasi adalah suatu hal yang sangat rawan dan berpotensi menimbulkan pandangan negatif terhadap profesionalisme kepengurusan organisasi Teman AHok sendiri. Apalagi dalam perjalanannya, AHOK sebagai pejabat Gubernur DKI yang akan di calon kembali, tak pernah lepas dari serangan dari berbagai pihak untuk menghalangi bahkan menjegal keberadaan AHOK sebagai Cagub DKI tahun depan. Hal ini tentu juga berimbas kepada organisasi pengusungnya yatu Teman Ahok.
Bukan tak mungkin, bila ada sebagian pihak secara diam-diam sedang mencari-cari kesalahan dan titik lemah dari organisasi Teman Ahok, sebagai bagian dari strategi untuk menghancurkan misi mereka dalam mengusung AHOK sebagai Gubernur DKI untuk periode yang ke-2.
Melalui tulisan ini, saya hanya sebatas mengingatkan bahwa mempublikasikan Laporan Keuangan bukanlah hal yang bisa disepelekan begitu saja, sebab sebagaimana yang selalu di-gembar-gemborkan bahwa Teman Ahok juga akan bersikap seperti AHOK dalam mengelola organisasi secara BTP.
Bisa jadi, karena para pengurusnya adalah dari kalangan anak muda yang masih ‘hijau’ dalam arti apa yang mereka lakukan saat ini murni adalah gerakan moral yang diwujudkan secara nyata dengan mengusung AHOK sebagai CaGub DKI. Dengan demikian manajemen yang bersih, tentu saja ada pada mereka. Namun, niatan yang ‘bersih’ saja tidaklah cukup untuk meyakinkan publik bahwa Teman Ahok memang benar-benar tak punya niat ‘kotor’. Untuk itu, perlu bukti.
Bila memang mereka merasa atau masih belum memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menyusun format Laporan Keuangan, tak mengapa bila dilaporkan secara sederhana sesuai yang mereka bisa. Itupun sudah cukup, asalkan secara konsisten dibuat, dari bulan-ke bulan dengan rajin menampilkan kondisi perkembangan keuangan di dalam website resmi mereka.
Permasalahan lain bisa saja akan muncul, ketika aktifitas pelaporan kondisi keuangan yang terhenti, apalagi sampai beberapa bulan mereka absen dalam melaporkannya. Sudah tentu hal ini akan menyalahi prinsip transparansi, yang mana tak sesuai dengan karakter AHOK, idola yang mereka usung. AHOK terkenal sangat transparan, bahkan AHOK mempersilakan siapapun yang ingin memeriksa harta pribadinya.
Selagi masih muda, para pengurus Teman Ahok sudah semestinya belajar untuk tetap konsisten dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan falsafah yang diajarkan oleh AHOK. Boleh saja mereka larut dalam kesibukan yang luar biasa, namun jangan pernah melupakan suatu hal yang sangat penting ini.
Keberhasilan sebuah misi adalah keteguhan dalam memegang prinsip. Perjalanan Teman Ahok untuk mencapai keberhasilan mengusung AHOK meraih kursi DKI-1 tahun depan, masih harus melewati jalan yang berliku tajam. Oleh sebab itu, janganlah terlena dengan keberhasilan pada satu tahap saja yaitu pengumpulan sejuta KTP. Namun yang musti di sadari bahwa mereka harus segera merapatkan barisan dan merapikan administrasi secara transparan. Sebab publik menaruh harapan besar kepada anak-anak muda ini. Jangan sampai karena sedikit keteledoran saja, memupus semua harapan yang ada.
Tetap semangat Teman Ahok, semoga Tuhan menyertai orang-orang yang punya tujuan mulia ini..
Salam Doni Bastian