MYAHOK.COM – Mungkin ada yang merasa heran dan bertanya-tanya, mengapa ada sebagian umat muslim memusuhi AHOK, baik sebagai pribadi maupun Gubernur DKI. Bila dipikir-pikir maka sangat musykil bila AHOK sengaja menistakan agama, sebagaimana yang dituduhkan oleh sebagian umat muslim tersebut.
Bila mempertimbangkan begitu besarnya tingkat penolakan kepada AHOK yang ditunjukkan melalui aksi unjuk rasa yang melibatkan hingga ratusan ribu orang, hal ini bisa terjadi tentu ada penyebabnya. Mana mungkin ribuan umat muslim yang bahkan rela datang dari daerah dengan berjalan kaki menuju ke Jakarta hanya sekadar mengikuti aksi demo menuntut AHOK agar dipenjara karena tuduhan penistaan agama.
Apa yang telah terjadi bukanlah sebuah fenomena yang baru, sebab aksi dari sekelompok umat beragama hanya bisa terjadi karena ada pihak-pihak tertentu yang merencanakan dan dengan sengaja menggerakkan secara sistematis. Meski ada yang berpendapat bahwa itu adalah murni karena dorongan pribadi dari para pendemo, tanpa ada paksaan dari pihak manapun juga, tapi sangat sulit bagi saya untuk menerimanya. Mengapa demikian?
Begini analisis saya. Negeri kita ini meskipun terdiri dari berbagai suku dan agama, namun sebagian besar penduduk adalah pemeluk agama Islam. Bagi sebagian umat Islam, keyakinan adalah diatas segala-galanya. Tumbuhnya keyakinan akan benar-tidaknya, baik buruknya, halal haramnya suatu persoalan dan boleh tidaknya dilakukan adalah berdasarkan apa yang dipahaminya. Sedangkan untuk memahami atau mempelajari ilmu agama, umat muslim harus dibimbing oleh seorang guru.
Terutama bagi komunitas muslim di dalam lingkungan pendidikan Islam khususnnya pesantren, maka para santri menimba ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang Islam adalah dari para Kiai. Juga bagi siswa-siswi madrasah, tentu ada pengajar atau guru pembimbing. Sedangkan untuk masyarakat umum tergabung dalam kelompok-kelompok melalui pengajian, majelis taklim, dan kelompok-kelompok belajar lainnya, yang mana sudah tentu ada figur ulama sebagai nara sumber (ustadz/ustadzah) sekaligus sebagai panutan mereka dalam mejalankan kehidupan Islami.
Umat Islam dalam mendalami ilmu keagamaan harus dibimbing oleh seorang guru yang mumpuni. Tidak boleh ada yang belajar sendiri, sebab bisa tersesat nanti.
Dengan adanya kondisi seperti ini, maka keyakinan seorang muslim akan selalu megikuti apa yang disampaikan oleh guru-guru mereka (kiai/ustadz dan para pemuka agama lainnya). Bila seorang muslim sudah begitu meyakini sebuah persoalan, apalagi menyangkut hal-hal yang dianggap sakral seperti kitab suci, dan lambang-lambang kegamaan lainnya, maka keyakinannya itu akan mengalahkan logika berpikirnya sendiri.
Kembali pada kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh AHOK. Sebagian ulama berpendapat bahwa AHOK telah menistakan Agama Islam, dan sebagian lagi berpendapat lain dan menilai bahwa AHOK tidak menyinggung keberadaan ayat suci, namun sebatas menyindir kepada para oknum yang menyalahgunakan ayat-ayat suci untuk kepentingan politik mereka.
Para ulama yang berpendapat bahwa AHOK telah menistakan agama juga terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok yang tak mau memperpanjang masalah dan kelompok yang menunutut lebih jauh yaitu secara hukum agar AHOK dipenjara karena telah menistakan Agama Islam. Kelompok inilah yang menggerakkan masa dalam aksi unjuk rasa beberapa kali yang melibatkan hingga ratusan ribu orang.
Tak bisa dipungkiri, bahwa AHOK adalah pejabat daerah yang sedang menjadi calon Gubernur DKI pada Pilkada DKI mendatang. Dan bukan hal yang tidak mungkin, jika ada pihak-pihak lain yang mendompleng dengan membawa misi politik dengan tujuan untuk menghentikan langkah AHOK sebagai calon Gubennur atau setidaknya ingin merusak nama baiknya agar kalah dalam Pilkada nanti.
Dua kekuatan yang berlainan tujuan ini, bisa jadi akan bersinergi meski tanpa ada kesepakatan diantara mereka, hingga terbentuk sebuah kekuatan untuk menggerakkan masa. Khususnya bagi umat muslim yang begitu taat kepada guru-gurunya, sudah barang tentu mereka akan mengikuti apa yang disampaikan oleh guru-guru mereka sebagai panutan.
Apa yang disampaikan oleh sang guru, akan dipercaya dan diyakini oleh umatnya. Jika sang guru telah menyatakan bahwa AHOK telah menistakan agama, dengan menunjukkan dasar dan dalil-dalil untuk menguatkan, maka yang terjadi adalah adanya keyakinan pada kelompok muslim tertentu bahwa AHOK telah menistakan agama Islam.
Sebaliknya di kalangan ulama yang menyatakan bahwa AHOK tidak melakukan penistaan agama, atau setidaknya tidak mau ikut campur urusan atau kasus AHOK, maka umatnyapun juga tak akan melakukan aksi yang ekspresif. Jadi sesungguhnya yang terjadi pada umat muslim adalah tergantung dari sikap para ulama yang menjadi panutan mereka.
Terkait dengan kasus AHOK yang diduga menistakan agama, hingga detik inipun masih terus bergulir menjadi polemik berkepanjangan dan tak akan berakhir jika tidak ada upaya dari pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengakhirinya. Kasus AHOK bila dibiarkan akan melebar kemana-mana dan dapat berpotensi akan terjadi disintegrasi bangsa.
Jika menggunakan logika atau akal sehat, maka apa yang dilakukan AHOK terkait dengan pernyataannya yang menyinggung Surat Al Maidah 51 tersebut, maka sama sekali tak ada hal yang perlu dipermasalahkan, sebagaimana dalam tulisan saya INILAH ALASAN MENGAPA AHOK TAK MUNGKIN MENISTAKAN AGAMA. Namun sekali lagi saya sampaikan bahwa keyakinan seorang muslim bisa saja mengalahkan logika dan cara berpikirnya. Hal ini tentu sangat tergantung dari pemahaman masing-masing.
Dari paparan diatas, maka bukanlah hal yang aneh bila ada sekelompok masa yang terdiri dari umat muslim yang memusuhi AHOK dan tampak begitu besar rasa bencinya kepada AHOK dan menunutut agar AHOK dipenjara, bahkan sampai menginginkan agar AHOK dibunuh. Sebab menurut keyakinannya sediri, AHOK telah menistakan agama dan harus diperlakukan sebagaimana yang mereka inginkan.
Oleh sebab itu, agar persoalan ini tidak semakin besar yang dapat mengancam disintegrasi bangsa, maka sudah selayaknya jika para ulama dan pemuka agama di negeri menyadari dan segera mengambil langkah untuk menyelesaikan polemik yang terjadi demi menjaga keutuhan bangsa dan negara ini.
Sebab hanya para ulama dan pemuka agamalah yang dapat mengendalikan umat mereka agar kembali menjaga kerukunan antar umat beragama, mencari penyelesaian terbaik dengan cara damai dan tetap memegang teguh prinsip kebhinnekaan dan azas persatuan dan kesatuan bangsa.
Penulis : Doni Bastian
” Mengapa Sebagian Umat Muslim Memusuhi AHOK? “