Partai Politik yang meminta mahar atau uang untuk dana kampanye dll seperti yang diungkap oleh Ahok, sesungguhnya bukanlah hal baru. Ahok dalam hal ini bukanlah bermaksud membuka rahasia, tapi sebatas mengungkap fakta.
Apa yang dilakukan Ahok adalah benar, sebab fakta yang sesungguhnya terjadi harus diungkap. agar publik mengetahuinya.
Partai Politik menggunakan segala cara, demi memenangkan calon yang diusungnya. Yang sangat sering digunakan adalah politik uang (money politics). Yaitu dengan cara memberikan uang tunai langsung agar bersedia memilih calon tertentu.
Cara lainnya adalah mengadakan berbagai acara khususnya pada masa kampanye antara lain dengan menyebar pamflet, membuat kaos, merchandise dll. memasang iklan diberbagai media masa, mengadakan pertunjukan musik dll, yang pada prinsipnya untuk menarik perhatian publik agar memilih calon tertentu.
Untuk itulah ParPol harus menyediakan anggaran yang sangat besar. Darimana sumber dananya? Sebagian dari dana operasional organisasi, sumbagan dari pihak lain (biasanya para pengusaha), dan setoran dari calon itu sendiri.
Sesorang calon yang ingin didukung ParPol harus menyetorkan uang untuk dana Kampanye. Jangan harap Parpol akan mendukung anda sebagai calon, bila anda tidak menyetor uang dalam jumlah tertentu.
Hal ini sudah sangat biasa terjadi. Tapi jelas harus dirahasiakan agar publik tidak mengetahuinya, sebab untuk menghindari persepsi buruk terhadap partai politik.
Maka dari itu, ketika Ahok melontarkan isu terkait mahar yang diminta Partai Politik, kontan saja menuai tanggapan politikus lain yang merasa sok suci dan seolah menutup mata atas realitas di lapangan.
Memang tak bisa dibuktikan, sebab pemberian mahar tersebut sangatlah rahasia dan tak boleh ada yang mengetahui, apalagi dipublikasikan. Yang terjadi hanyalah kesepakatan tidak tertulis atau ikatan moral saja.
Tapi cara-cara itu sudah kuno, dan tak bisa diandalkan lagi. Dalam era keterbukaan seperti sekarang ini, publik sudah mampu berfikir dan cerdas dalam menilai dan memilih calon pemimpinnya.
Uang tak lagi mampu mengarahkan publik untuk mendukung atau memilih calon tertentu. Yang dinilai oleh publik sebelum memilih calon adalah track record dan hasil kerjanya.
Bila Ahok telah memberikan hasil kerja yang baik dalam membenahi kota Jakarta, maka meskipun Ahok tidak mau mengeluarkan uang sepeserpun untuk kampanye, wargapun dengan sukarela mendukung dan bahkan mendesak Ahok agar bersedia maju kembali menjadi Gurbernur DKI.
jrpj0o