Risma Tak Perlu Marah, Ini Alasannya !

risma tak perlu marah

MYAHOK.COM-Publik kembali terusik ketika Walikota Surabaya Tri Risma Harini menunjukkan kemarahannya di depan para wartawan yang mewawancarainya, saat menanggapi pernyataan AHOK yang menurutnya merendahkan martabat dirinya dan warga Surabaya.

Peristiwa ini bermula ketika AHOK menjawab pertanyaan dari wartawan di Balai Kota Jakarta beberapa hari sebelumnya. Ketika ditanya soal pembangunan trotoir di Jakarta, si wartawan memancing dengan membandingkan kondisi pembangunan trotoir di Surabaya.

Dalam pernyataannya terkait pertanyaan tersebut, AHOK sempat memuji Risma sebagai walikota karena telah berhasil membangun kota Surabaya menjadi lebih indah. AHOK juga berharap agar keberhasilan Risma ini bisa digunakan sebagai referensi dan motivasi dalam rangka untuk membangun ibukota Jakarta

Lebih lanjut AHOK mengatakan bahwa Risma sebagai Walikota Surabaya memerlukan waktu yang cukup panjang dalam perannya sebagai pejabat dalam rangka mempercantik kota Surabaya hingga tampil seperti yang dapat disaksikan saat ini.

Sebagaimana diketahui, perjalanan karir Risma sebelum menjadi Walikota adalah berawal dari Kepala Dinas Pertamanan Surabaya, kemudian naik menjadi Kepala BAPPEDA, hingga terpilih menjadi Walikota Surabaya, yang mana bila dihitung dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun, Risma menangani pembangunan kota Surabaya.

Kemudian bila merujuk pada kondisi DKI Jakarta, bahwa AHOK sebagai Gubernur DKI membawahi 5 wilayah Daerah setingkat kota madya, yaitu JakPus, JakUt, JakSel, JakBar dan JakTim. Jadi bila ingin dibandingkan, maka luas wilayah Surabaya adalah setara dengan Jakarta Selatan. AHOK dalam hal ini hanya sebatas menyampaikan data dan sama sekali tidak ada maksud untuk merendahkan atau mengecilkan keberadaan Risma sebagai pemimpin Kota Terbesar kedua di negeri ini.

Sesungguhnya membanding-bandingkan kapasitas dan wewenang antara pejabat Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Surabaya, tidak ada perlunya. Sebab ini bukanlah perbandingan yang setara (apple to apple) sebab sudah jelas AHOK adalah Gubernur dan Risma adalah Walikota.

Sudah barang tentu, AHOK sebagai Kepala Daerah setingkat Provinsi, memiliki kapasitas dan wewenang yang lebih luas, dibandingkan dengan Risma yang menjabat sebagai walikota. Namun bukan berarti AHOK lebih unggul dari Risma atau sebaliknya sebab mengukur keberhasilan Kepala Daerah dalam melaksanakan tugas  dengan membandingkan luas wilayah daerah, sama sekali tidak ada relevansinya

Apa yang disampaikan oleh AHOK terkait membandingkan luas wilayah Surabaya dengan Jakarta Selatan, sesungguhnya hanya ingin memberi gambaran bahwa AHOK memerlukan waktu yang cukup agar bisa membenahi seluruh persoalan pembanguan yang ada di DKI Jakarta, khususnya terkait dengan perbaikan trotoir.

Menurut AHOK, panjang trotoir yang perlu dibenahi di seluruh wilayah DKI Jakarta,  sepanjang  lebih 2 kali jarak Jakarta Surabaya atau sekitar 2.700 KM. Untuk itu dibutuhkan waktu yang cukup dalam melaksanakan perbaikan, namun tak perlu dengan menjabat sampai 2 periode. AHOK juga menambahkan bahwa pada akhir tahun ini, trotoir di sepanjang jalan-jalan utama di Jakarta sudah selesai diperbaiki.

Terkait kemarahan Risma dalam menanggapi pernyataan AHOK tersebut , kemungkinan yang terjadi adalah bahwa Risma memiliki persepsi atau penafsiran yang berbeda. Hal ini bisa saja terjadi karena terkait dengan pertanyaan wartawan yang sebatas mengutip sebagian pernyataan AHOK sehingga menimbulkan kesan bahwa AHOK telah merendahkan Risma sebagai Walikota Surabaya.

Risma pantas marah bila ada pihak lain yang merendahkan martabat dirinya sebagai Walikota Surabaya, sebab Risma merasa telah meluangkan seluruh waktu dalam kehidupannya untuk mengabdikan diri demi kepentingan masyarakat Surabaya.

Namun demikian, mungkin saja Risma juga tidak sepenuhnya benar dalam menanggapi pernyataan AHOK, sebab bila ditelaah lebih dalam, bahwa pernyataan AHOK sesungguhnya justru sempat memuji Risma dan AHOK sebatas menyampaikan fakta luas wilayah, terkait dengan perlunya waktu dalam rangka memperbaiki persoalan pembangunan di Jakarta.

Demikianlah semoga Risma bersedia memeriksa kembali seluruh pernyataan AHOK yang sempat dinilai merendahkan dirinya, dan bisa meredam semua amarah yang sesungguhnya tidak perlu terjadi.

#donibastian

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.