Ahok dan Anton Medan sudah cukup lama menjadi sahabat, jauh sebelum Ahok menjabat Wagub DKI. Kebetulan saja mereka sama sama warga Tionghoa.
Sebagai sahabat, Anton Medan senantiasa menunjukkan kesetiakawanannya kepada Ahok. Di berbagai acara televisi, sudah sangat sering, Anton tampak begitu serius dalam membela Ahok bila ada lawan bicaranya yang menyerang keberadaan Ahok.
Kesempatan terakhir di acara ILC, Anton bahkan memutuskan untuk ‘Walk Out’ dari acara tersebut, sebab dia menilai bahwa agenda acara yang seharusnya membahas Cagub DKI lainnya, malah justru menjadi ajang pem-bully-an Ahok.
Begitu besarnya keinginan Anton untuk membela Ahok membuat publik ada yang bertanya, apakah niatnya itu tulus sebagai sahabat, ataukah ada kepentingan lainnya?
Kemurnian arti persahabatan, kini tengah diuji ketika Anton Medan menemui Ahok dengan tujuan untuk meminta ijin membentuk organisasi bernama “SAHABAT AHOK”. Anton bahkan dengan semangat telah bersedia membuat kaos dan berbagai souvenir dengan merk ‘SAHABAT AHOK’
Tahukah anda, apa yang terjadi kemudian?
Meski keduanya bersahabat, namun Ahok tetaplah Ahok, yang senantiasa menjunjung tinggi kebenaran. Ahok dengan tegas menolak ide dan rencana Anton. Bukan berarti Ahok menolak didukung oleh Anton, tapi untuk apa membuat kelompok sendiri, apalagi sampai ada tujuan bisnis yang menumpangi.
Bukankah sudah ada ‘TEMAN AHOK’ yang lebih dulu ada dan kini sedang bekerja keras mengumpulkan KTP. Mengapa tidak bergabung saja dengan ‘TEMAN AHOK’ atau setidaknya memberi dukungan moral bila tidak bisa menyumbangkan bantuan materi.
Sekarang ini adalah masa-masa kritis, dimana tugas ‘TEMAN AHOK’ dalam mengumpulkan KTP cukup beresiko bila tidak tercapai target. Oleh sebab itu harus didukung sepenuhnya oleh semua warga Jakarta, bila ingin Ahok maju kembali menjadi Calon Gubernur DKI untuk periode kedua.
Hal Inilah yang mendasari Ahok untuk menolak rencana Anton membentuk ‘SAHABAT AHOK”. Menolak ‘SAHABAT AHOK’ bukan berarti menolak Anton sebagai sahabat.
Untuk kesekian kalinya, Ahok menunjukkan keteguhan hatinya membela kebenaran dan tak pernah takut mengatakan apa adanya. Yang benar adalah benar, dan yang salah akan ditolak meski itu datang dari sahabatnya sekalipun.
Salut..
AS presidn nya trump. Indonesia presiden nya ahok/harry tanoe mntap bro…mikir..