Surat AHOK kepada istrinya pada hari Ulang Tahun Pernikahannya yang ke 20 :
Untuk Vero istriku,
Sekarang aku harus berterima kasih akan keadaan saat ini kepada semua pihak yang menyebabkan aku menjadi narapidana dan ditahan langsung tanpa menunggu proses lebih lanjut.Tak terbayang jika aku tidak ditahan, aku akan terus bekerja seperti dulu sampai Oktober sampai masa jabatan, itu artinya saya bangun jam 4.30 (kamu memberiku gelas robot), karena semua waktu dihitung tepat, agar aku bisa tiba di Balai Kota jam 7.30. Karena sudah banyak warga menunggu, dan kerja non stop sampai pulang ke rumah sudah diatas jam 21. Sabtu Minggu selain ke kawinan, juga selesaikan disposisi surat dan kadang sampai tengah malam di malam senin, agar hari senin tidak ada surat yang tertinggal. Kamu memberi gelas padaku robot sungguh benar.
Sekarang di hari pernikahan kita yang ke 20 tahun. Saya bersyukur bisa ada waktu mengenalmu dan memperhatikan kamu, dulu aku benar-benar “take it for granted”, sampai-sampai anak juga kamu yang ajak jalan dan bicara.
Hadiah terbesar HUT pernikahan ke 20 adalah aku di dalam tahanan, menyadari betapa beruntungnya pernikahan kita masih utuh dan engkau memaafkan semua kegilaan kerjaku melayani masyarakat, dan sekalipun mendapat balasan masuk dalam tahanan dan tidak dipilih tetapi saya mendapatkan istri yang mengasihi aku dan anak- anak. Kembali, kalau ada yang salah dalam hubungan suami istri, umumnya yang salah pasti sang suaminya.
Aku bersyukur dalam tahanan, menjadi banyak waktu untuk merenung, betapa istriku bukan lagi seperti dulu, sekarang sudah jadi dewasa, mampu berprestasi dan menjadi perempuan yang penolong bagi saya. Sungguh benar dikatakan dalam Amsal Salamo, istri yang berakal budi adalah anugerah tuhan dan kamu adalah anugerah tuhan untukku, dan benar juga yang dikatakan “love prospers when a fault is forgiven” sekarang saya merasa cintaku lebih besar daripada 20 tahun yang lalu.
Tuhan, terima kasih atas semua yang telah terjadi.
06 – 09 – 2017
AHOK, Mako Brimob
Dari tulisan tangan yang bisa dibaca dari Surat AHOK tersebut, saya jadi ikut terharu dan sedih. Terharu karena membaca pengakuan AHOK yang menyatakan perasaan cintanya yang sangat dalam kepada sang istri yang telah mendampinginya selama 20 Tahun, meski dirinya berada di dalam ruang tahanan. Saya jadi bersedih menyaksikan adanya seorang yang punya niat yang ikhlas untuk bekerja keras dan berbakti kepada masyarakat, namun justru mendapatkan perlakuan yang tidak semestinya.
Namun demikian, dibalik sebuah peristiwa yang kecil ini, tersimpan hikmah yang teramat besar untuk kita petik bersama-sama.
Seringkali atau bahkan tak pernah kita sadari, bahwa selama ini kita telah melakukan hal-hal yang keliru. Kita hanya berpikir pada satu sisi saja, yaitu berdasarkan apa yang kita yakini bahwa apa yang kita lakukan adalah benar. Bahkan ketika ada orang lain yang mengingatkan atau menegor kita atau menasehati kita, kitapun juga seringkali tak peduli.
Begitulah yang terjadi di dunia ini. Kebenaran adalah relatif, tergantung kepada masing-masing individu dalam menilainya. Anda bisa saja merasa benar sesuai logika anda, namun disisi lain, ada pihak-pihak yang menilai anda telah bersalah, berdasarkan apa yang diyakininya.
Oleh sebab itu, Tuhan akan mengingatkan kita dengan cara-Nya sendiri. Tuhan akan menyadarkan kita dengan cara yang tak terduga-duga dan bahkan sungguh membuat anda kecewa dan sakit hati. Namun, Tuhan tentu Maha Mengetahui terhadap apapun yang telah, tengah dan akan terjadi. Dan Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik kepada kita, jika kita percaya dan yakin kepada-Nya.
Apa yang kita alami saat ini hanyalah sebuah konsekuensi atas semua yang penah kita lakukan. Kesedihan, rasa kecewa dan sakit hati yang kita rasakan, hanyalah sekadar efek samping akibat keinginan kita tak terpenuhi atau telah punah.
Namun demikian, jika kita mau lebih jauh mengkaji dan mawas diri, sesungguhnya dibalik peristiwa yang menyedihkan dan membuat kita menderita, sesungguhnya yang terjadi adalah bahwa Tuhan hendak mengajak kita semua untuk kembali ke jalan yang benar dan sebenar-benarnya. Tuhan sedang mengajak kita untuk berinterospeksi, agar kita tersadar, bahwa masih banyak hal yang perlu kita perbaiki..
‘Bercermin pada Surat AHOK kepada Istrinya’