Karena Kesal Kepada Gubernur KALTIM, Warga Mau ‘Pinjam’ AHOK

Pinjam AHOK
Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak

MYAHOK.COM – Warga Kaltim ingin PINJAM AHOK. Mungkin ada yang menilai bahwa saya tidak ‘fair’ jika saya sebagai warga Jakarta memuji-muji AHOK sebagai pejabat yang sedang dibutuhkan oleh warga saat ini. Maka dari itu, akan lebih bijaksana bila mendengar apa pendapat orang lain yang bukan penduduk ibukota.

Sebagaimana yang terjadi di daerah Kalimantan Timur, yang mana terdapat sebagian warga disana yang merasa tidak puas atas kepemimpinan Gubernur Kalimantan Timur dan mereka menganggap Gubernur tidak mampu mengatasi permasalahan utama yang sedang terjadi disana. Mereka berkeinginan “pinjam’ AHOK sementara untuk menyelesaikan persoalan yang ada.

Disaat-saat seperti itu, mereka tentu sangat mengidam-idamkan seorang pejabat Kepala Daerah yang mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang tengah terjadi. Siapakah yang menjadi keinginan mereka untuk menjabat sebagai Kepala Daerah mereka? Tak lain dan tak bukan adalah Gubernur DKI AHOK. Meski mereka berada jauh dari ibukota, namun mereka sungguh yakin akan kemampuan AHOK dalam memberantas para oknum pejabat yang suka melakukan korupsi di daerahnya.

Berikut ini selintas berita terkait yang dirilis oleh Kompas;

Saking kesalnya dengan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak, warga Samarinda, Kaltim, mengaku ingin sekali diperintah oleh Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk sementara waktu.

Awang dinilai terlalu sibuk mengurusi otonomi khusus (otsus) yang tidak masuk akal, sementara di Samarinda tengah dilanda banjir bandang.
Pemerintah provinsi ataupun Pemerintah Kota Samarinda, lanjutnya, belum juga memberi bantuan.

“Saya tegaskan, saat ini saya tidak perlu otsus-otsusan. Nanti kalau Pak Awang mau melakukan aksi diam di Gedung DPR RI, Ahok kami ‘pinjam’ sebentar untuk memerintah di Kaltim. Biar saja Pak Awang Fokus /ngurus/ otsus di sana, biar Pak Ahok yang/ngurus/ kami di Kaltim,” ungkap Zulkifli, warga Karang Paci, Samarinda, Kaltim.

Zul menuturkan, Awang selama ini dinilai tidak memperhatikan warganya. Selama dua hari, warga Samarinda dilanda musibah banjir besar dan tidak ada bantuan dari pemprov dan pemkot.

“Daerah rumah saya di Karang Paci sebenarnya jarang banjir. Kalau sampai air masuk ke dalam rumah, tandanya banjir di Samarinda sudah tidak wajar. Sekiranya ada bantuan, tetapi perhatian pun tidak kami dapatkan,” ungkapnya kesal.

Untuk itu, Zul berharap pinjam AHOK, agar Ahok mau memimpin Kaltim selama Awang sibuk mengurus otsus.

“Seandainya saja Pak Ahok mau, walaupun hanya sebulan atau dua bulan
memerintah Kaltim, saya sangat bersyukur,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan pula oleh Selfie. Pegawai salah satu bank swasta
ini mengeluhkan gaya kepemimpinan Awang yang tidak setegas Ahok.

“‘Pinjami’ Pak Ahok selama sebulan, saya pastikan ada ratusan koruptor
ketangkap di Kaltim,” katanya.

Menurut dia, Awang tidak pernah sibuk mengurus koruptor, sebab Awang
terlalu terobsesi pada otonomi khusus yang tidak jelas.

“Coba kalau mau demo ke pemerintah pusat itu /mbok/ ya yang menyejahterakan. Seandainya otsus memang memberi kesejahteraan, harusnya dari sekarang masyarakat sudah diperhatikan. Banyak bangunan mangkrak di Kaltim. Contohnya jembatan kembar. Namun, Gubernur seperti melupakan itu,” tuturnya.

Nadia, salah seorang guru honorer, juga ikut mengeluhkan kesibukan Awang. Menurut dia, sebelum Pilgub 2013, Awang pernah menjanjikan kenaikan PNS untuk guru-guru PNS. Namun, kenyataannya, janji tinggal janji.

“Janji tinggal kenangan. Namun, kalau urusan dana perimbangan atau otsus, Gubernur-ku /cepet/ banget. Mudah-mudahan Pak Jokowi punya program pertukaran Gubernur, dan Kaltim’dipinjami’ Ahok walau sebulan,” ujarnya.

Istilah ‘pinjam AHOK’ hanyalah sebuah wacana dan mungkin saja sebagai wujud dari kerinduan warga di daerah yang sangat mendambakan seorang pejabat seperti figur AHOK yang bersih dan sangat keras dan tegas untuk memberantas korupsi.

Penulis : Doni Bastian

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

3 Komentar

  1. Lho? Jokowi mudah2an 2 periode bukan cuma 1 periode. Malah harusnya lebih lama lagi sebab masalah di Indonesia sudah terlanjur banyak gara2 kebudayaan korupsi yg sudah merajarela. Ahok yg sudah jelas mau berantas korupsi malah di musuhin. Berarti yg musuhin Ahok ya jelas koruptor