Jalan-Jalan Tapi Dompet Aman: Seni Traveling Hemat Tanpa Drama

Traveling Hemat

Liburan sering kali diidentikkan dengan pengeluaran besar. Tapi anggapan itu perlahan runtuh dengan hadirnya tren traveling hemat—konsep bepergian yang tetap seru dan bermakna tanpa harus membuat dompet menipis. Traveling hemat bukan sekadar soal “murah”, tapi soal strategi dan pilihan cerdas. Di bawah ini, kita akan bahas lebih dalam seni liburan hemat tanpa kehilangan esensinya—plus beberapa destinasi ramah budget yang patut kamu pertimbangkan! Informasi selengkapnya tentang traveling dapat dibaca pada website JelajahDaratan, cek situs

1. Rencanakan Jauh-Jauh Hari: Liburan Dimulai dari Kalender

Merencanakan liburan bukan cuma soal destinasi, tapi juga soal waktu. Semakin awal kamu memesan tiket dan akomodasi, semakin besar peluang kamu mendapat harga terbaik.

Tips: Gunakan fitur kalender harga di platform seperti Skyscanner untuk mencari tiket termurah. Booking penginapan lewat aplikasi seperti Airbnb atau Agoda biasanya lebih murah jika kamu pesan 2-3 bulan sebelum keberangkatan.

2. Pilih Waktu & Musim yang Tepat

Liburan di musim sepi (low season) bisa jadi jackpot hemat. Bukan hanya harga tiket dan hotel lebih murah, kamu juga bisa menikmati tempat wisata tanpa desak-desakan.

Contoh:

  • Bali di bulan Februari atau Oktober (di luar musim libur sekolah dan Natal).

  • Vietnam antara Mei–Juni, sebelum puncak musim panas.

  • Yogyakarta di pertengahan semester genap (April–Mei), ketika mahasiswa mulai pulang kampung.

3. Rekomendasi Destinasi Traveling Hemat

1. Yogyakarta, Indonesia

Surganya pelancong hemat! Kamu bisa menjelajah budaya, seni, sejarah, dan kuliner hanya dengan budget minimal.

  • Tiket masuk ke Candi Prambanan: ± Rp50.000 (untuk wisatawan lokal)

  • Nasi kucing di angkringan: mulai dari Rp3.000

  • Sewa motor harian: ± Rp70.000

  • Penginapan murah (hostel): mulai dari Rp80.000/malam

2. Banyuwangi, Indonesia

Destinasi underrated dengan keindahan setara Bali tapi harga jauh lebih bersahabat.

  • Ijen Crater (tiket lokal): ± Rp10.000–15.000

  • Wisata pantai gratis seperti Pulau Merah dan Pantai Boom

  • Penginapan: mulai dari Rp100.000/malam

  • Transportasi: Bisa ditempuh dengan kereta dari Surabaya

3. Penang, Malaysia

Cocok untuk traveler pemula ke luar negeri. Murah, bersih, dan penuh kuliner!

  • Tiket pesawat dari Jakarta (promo): Rp400.000–700.000 (PP)

  • Transportasi lokal: Bus Rapid Penang hanya RM2–3/trip

  • Street food enak: mulai dari RM5 (sekitar Rp17.000)

  • Banyak tempat wisata gratis seperti George Town Heritage Trail

4. Nepal

Buat kamu yang suka alam dan budaya, Nepal bisa jadi surga yang hemat.

  • Visa on arrival untuk WNI: USD 30

  • Penginapan backpacker: USD 5–10/malam

  • Trekking rute pendek seperti Ghorepani Poon Hill (4–5 hari) bisa dilakukan tanpa guide

  • Makan lokal: USD 2–3/sekali makan

4. Gunakan Transportasi Lokal

Daripada naik ojek online ke mana-mana, coba transportasi lokal seperti angkot, trans bus, atau sewa motor. Ini bukan hanya soal penghematan, tapi juga cara seru menikmati kehidupan warga lokal.

Contoh:

  • Trans Jogja: hanya Rp3.500 sekali jalan

  • MRT Bangkok: 16–44 Baht/trip (sekitar Rp7.000–Rp20.000)

  • Sewa sepeda di Ubud: ± Rp30.000/hari

5. Alternatif Penginapan: Lebih Hemat, Lebih Kaya Cerita

Hostel, homestay, dan guesthouse kini lebih nyaman dan Instagramable. Bahkan, banyak hostel yang menyediakan dapur umum untuk menghemat makan!

Bonus: Coba Couchsurfing kalau ingin tinggal gratis sambil mengenal budaya lokal langsung dari warga setempat. Ini populer di kota seperti Tokyo, Berlin, dan Hanoi.

6. Makan Seperti Warga Lokal

Hindari makan di tempat wisata yang cenderung overpriced. Sebaliknya, cari tahu tempat makan favorit warga lokal—lebih murah, lebih enak, dan lebih autentik.

Tips:

  • Gunakan Google Maps atau aplikasi seperti Zomato untuk cari tempat dengan rating tinggi & harga terjangkau.

  • Di Thailand, street food seperti pad thai bisa kamu dapatkan cuma dengan 40 Baht (Rp18.000-an).

7. Traveling Ringan, Pengalaman Lebih Menyenangkan

Koper besar sering kali bikin kamu harus naik taksi atau bayar bagasi ekstra. Bawa ransel saja, dan pilih pakaian multifungsi. Bawa botol minum sendiri dan camilan untuk di jalan. Hemat, praktis, dan ramah lingkungan!

8. Jangan Takut Jadi Backpacker

Backpacking bukan cuma gaya hidup, tapi seni menikmati dunia dari sudut yang lebih “jujur.” Kamu akan belajar banyak, mulai dari mengatur uang, beradaptasi, sampai bersosialisasi.

Rekomendasi Rute Backpacking Murah:

  • Indonesia – Malaysia – Thailand (overland bisa lewat bus/kereta)

  • Vietnam dari utara ke selatan (Hanoi – Da Nang – Ho Chi Minh) hanya butuh USD 100–150 untuk 10 hari

9. Manfaatkan Promo, Diskon, dan Kartu Pelajar!

Platform seperti Klook, Traveloka Xperience, dan tiket.com sering memberi potongan harga untuk tiket atraksi. Bawa kartu pelajar/mahasiswa juga bisa kasihmu diskon khusus di museum, taman nasional, bahkan transportasi.

10. Bawa Pulang Cerita, Bukan Banyak Oleh-Oleh

Alih-alih memborong souvenir, ambil banyak foto, tulis jurnal perjalanan, atau rekam video. Kalau mau beli oleh-oleh, pilih yang ringan, tahan lama, dan punya nilai budaya—bukan sekadar magnet kulkas.

Penutup: Liburan Hemat Bukan Mimpi, tapi Pilihan

Traveling hemat bukan berarti mengurangi kualitas liburan. Justru, dengan anggaran terbatas, kamu akan jadi lebih peka, lebih kreatif, dan lebih menghargai setiap momen. Intinya bukan soal berapa banyak uang yang kamu habiskan, tapi seberapa kaya pengalaman yang kamu bawa pulang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses