Francesca Bagnaia Bongkar Tips Alami Peningkatan di MotoGP 2023

Format baru MotoGP2023 hadir lebih menantang. Pasalnya di sepanjang musim, pembalap-pembalap di kelas premier harus mengikut 20 sesi balap. 10 sesi di antara dari jumlah tersebut adalah balapan utama dan 10 sesi lagi adalah sesi baru yang dinamakan sprint race.

Dengan banyaknya balapan tersebut, maka kemungkinan untuk mengalami kecelakaan akan meningkat drastis. Hal ini terbukti, selama ajang balap 2023, tak pernah ada seri yang semua pembalapnya lengkap mengaspal.

Hal ini disebabkan selalu saja ada pembalap yang cedera. Namun ternyata ada satu pengecualian diantaranya. Ada satu pembalap di kelas MotoGP yang ternyata terus bisa konsisten mengikuti balapan bahkan selalu finish.

Sementara di kelas intermediate dan ringan, tak terdapat perubahan format yang berarti. Namun walaupun begitu, untuk bisa selalu finish semusim penuh bukanlah suatu hal mudah. Dan hebatnya lagi, ada juga pembalap yang tetap bisa konsisten menembus finish.

Nah, salah satunya adalah pembalap Ducati Lenovo, yaitu Francesco Bagnaia. Ia pun membongkar rahasia bisa mengalami peningkatan di MotoGP2023. Bagnaia menyatakan hal tersebut terjadi karena dirinya berhasil selalu tetap tenang walau menghadapi situasi tertekan.

Alhasil, Bagnaia bisa tampil lebih baik di MotoGP 2023 daripada musim sebelumnya. Ia pun berpendapat, hal tersebut terjadi sebab dirinya secara alami sadar harus menjadi lebih kompetitif lagi di papan atas untuk dapat mempertahankan gelar juaranya.

Bagnaia menjelaskan, hal tersebut adalah kesadaran untuk menjadi lebih kompetitif. Di tahun yang lalu, ia mendapat tekanan lebih besar pada final di Valencia, walau unggul 23 poin dan hanya tinggal satu balapan lagi.

Situasi balapan benar-benar berbeda karena tahun ini ia memasuki balapan terakhir dengan keunggulan 14 poin dan Jorge cepat. Selanjutnya, Bagnaia merasa dirinya telah meningkat pesat dalam menghadapi tekanan untuk tetap menjaga ketenangannya.

Pembalap yang tahun ini menginjak usia 26 tahun itu yakin bahwa di setiap musim terdapat sesuatu hal yang bisa dipetiknya sebagai pelajaran supaya menjadi pembalap yang lebih baik lagi di musim berikutnya.

Bagnaia percaya bahwa ia telah mengambil langkah maju yang besar dalam hal tetap tenang dan menangani situasi dengan lebih baik. Timnya sangat membantu dia. Sehingga ia pun akan terus berusaha belajar dari kesalahannya.

Kemudian Bagnaia melanjutkan pernyataanya di mana di tahun lalu ia pernah berpendapat bahwa ia telah mempelajari sesuatu. Dan di musim ini ia melakukan kesalahan yang sama pada balapan kedua dan ketiga seperti tahun lalu.

Bagnaia berpikir setiap tahun adalah sebuah proses untuk berkembang. Di mana ia harus terus seperti ini belajar dan mencoba meningkatkan diri setiap saat.

Dan ternyata hasilnya tidak main-main, Bagnaia pun berhasil mengunci gelar juara MotoGP 2023 dalam balapan terakhir di Valencia. Ia hadir dengan keunggulan 14 poin saja dari Jorge Martin. Bagnaia mampu tampil tenang untuk memenangkan balapan, sementara itu sang rival membuat kesalahan dan pada akhirnya mengalami kecelakaan.

Pecco, julukan Bagnaia pada tahun sebelumnya, sukses menyabet titel perdananya di MotoGP 2022. Kepastian tersebut didapat setelah selesai di balapan terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo. Bagnaia hadir dengan keunggulan 23 poin atas Fabio Quartararo.

Kini, Bagnaia melakukan comeback terbesar dalam sejarah kompetisi tersebut dengan membalikkan keadaan dari tertinggal 91 poin di pertengahan musim. Ia menjadi unggul 17 poin atas sang rival bintang Yamaha di akhir musim.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.