Pertamina Meraup Laba Lebih 1 Milyar Dollar, Meski BBM Tidak Naik

pertamina meraup laba
pertamina meraup laba

 

MYAHOK – Komisaris Utama PT Pertamina( Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berkata Pertamina meraup Laba lebih dari 1 miliyar dollar AS pada tahun ini.

“ Harapan kami, Pertamina jika enggak boleh naikin harga tahun ini, masih dapat lah menggapai keuntungan di atas 1 miliyar dollar AS,” ucapnya dalam kegiatan DBSI Spring Festival, Kamis( 10/ 2/ 2022).

Bagi Ahok, optimisme itu didukung dengan upaya Pertamina yang sudah melaksanakan optimasi bayaran operasional sepanjang 2 tahun terakhir.

Ahok menyebut Pertamina mengirit bayaran operasional sampai 800 juta dollar AS pada 2020. Sedangkan pada 2021, Pertamina mengirit sampai 2, 3 milliar dollar AS.

Ahok berkata walaupun harga minyak mentah dunia terus naik, Pertamina belum menaikkan harga BBM sepanjang 2 tahun terakhir. Perihal itu kata ia, membuat Pertamina rugi menjual BBM.

Tetapi perihal itu ditutupi dengan upaya efisiensi operasional perseroan serta penggantian sebagian selisih harga oleh pemerintah.

“ Kami tahun kemudian itu tekor, jual rugi sebab enggak naikkan( harga BBM), tetapi kami jalani cost optimization. Itu jadi satu perihal blessing sebab kami dapat jalani penghematan, optimasi bayaran,” kata Ahok.

Apalagi kata Ahok, pertamina meraup laba 5 milliar dollar AS bila pemerintah dapat mengganti skema pemberian subsidi BBM ataupun elpiji, dari yang semula terbuka berbasis komoditas jadi subsidi langsung kepada orang yang berhak menerima.

Bagi mantan Gubernur DKI Jakarta itu, apabila harga BBM dapat dilepas cocok harga pasar menjajaki pergerakan harga minyak mentah dunia serta pemberian subsidi jadi pas sasaran langsung ke orang yang berhak, hingga hendak sangat pengaruhi kinerja penjualan serta keuntungan Pertamina.

“ Bisa jadi untungnya bisa mencapai sekitar 4- 5 miliyar dollar AS, buat Pertamina itu seharusnya bisa. Harapan saya, pemerintah mulai membuat subsidi langsung ke orang, bukan dibarangnya,” kata Ahok.

Harga minyak mentah dunia memanglah terus bertambah. Pada perdagangan Kamis( 10/ 2/ 2022), harga minyak mentah berjangka Brent menggapai 91, 55 dollar AS per barel, sebaliknya minyak mentah berjangka West Texas Intermediate( WTI) AS menggapai 89, 66 dollar AS per barrel.

Nilai minyak dunia tersebut telah jauh lebih besar dibanding anggapan harga minyak mentah Indonesia( ICP) pada Anggaran Pemasukan serta Belanja Negeri( APBN) 2022 yang sebesar 63 dollar AS per barrel.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.