MYAHOK.COM-Ada seorang warga Tonghoa namanya Lius Sungkarisma. Dia memang sudah cukup lama terjun di ranah politik, yaitu sejak mendirikan Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (PARTI) pada tahun 1998 lalu. Hingga saat ini dia menjabat sebagai Ketua PARTI yang menyuarakan aspirasi warga Tionghoa.
Lieus bukanlah orang yang bersih dari kasus hukum, sebab sesuai dengan berita yang dirilis oleh Tempo.co pada 7 Agustus 2006. Lieus pernah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus perusakan pagar pembatas tanah sengketa di RT 7 dan RT 8 RW 4 Mangga Besar Jakarta Barat. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jakarta Komisaris Polisi Hendro Pandowo mengatakan Lieus melanggar pasal 170 KUHP mengenai perusakan. Lieus Sungkharisma dituding melakukan perusakan pagar pembatas di atas tanah yang masih dalam kasus sengketa.
Lalu mengapa Lieus sangat benci kepada AHOK?
Usut-punya usut, Lieus selain bermain di ranah politik, ternyata juga punya bisnis jual beli tanah dan beberapa bisnis lainnya. Salah satu kasus yang sangat membuatnya marah dan kecewa adalah kebijakan proyek MRT di daerah jl. Fatmawati Jakarta selatan, yang mana AHOK sedang melanjutkan proyek yang telah dicanangkan sejak Gubernur Jokowi
Lieus saat itu sangat menentang kebijakan proyek MRT, sebab dampak dilaksanakannya proyek tersebut membuat harga tanah miliknya disana turun drastis. Padahal sebelumnya harga tanah miliknya mengalahkan harga tanah di kawasan Menteng.
Persoalan lainnya terkait kebijakan AHOK sebagai Gubernur DKI yang juga membuatnya kecewa adalah kasus larangan parkir di sepanjang jalan Hayam Wuruk Jakarta, yang membuat salah satu aset bisnisnya disana, tak menguntungkan lagi.
Bagi Lieus, keberadaan AHOK tak lain hanyalah membuat kekayaannya menurun drastis. Oleh sebab itu, Lieus memendam amarah dan sakit hati yang dalam terhadap AHOK dan tak peduli dengan apapun yang dilakukan oleh AHOK sebagai Gubernur. Hanya ada satu saja keinginannya, yaitu “POKOKNYA AHOK TIDAK JADI GUBERNUR DKI “
Dendam yang menyala-nyala dihatinya itu dilampiaskannya melalui kegiatan politik yaitu dengan mengikuti kampanye ANTI AHOK dan menggelar propaganda politik dengan berbagai alasan yang dicari-cari hanya sebatas untuk menjatuhkan kredibilitas AHOK.
Diapun kemudian bergabung dengan orang-orang yang tidak suka dan benci kepada AHOK atara lain Adyaksa Dault dan bahkan ikut serta dalam kegiatan orasi yang diadakan oleh partai dan ormas-ormas Islam, yang pada intinya menolak keberadaan AHOK sebagai Gubernur DKI. Apa yang dilakukan Lieus ini hanyalah sebatas untuk menggiring opini publik bahwa AHOK tak layak dipilih sebagai Gubernur DKI
Itulah salah satu kisah seorang politikus yang menggunakan politik sebagai topeng untuk menutupi itikad buruknya yaitu bahwa seungguhnya di dalam hatinya hanyalah ingin membalas dendam dan sakit hati kepada AHOK yang telah membuat kebijakan sehingga membuat bisnisnya terancam.
#MYAHOK