@MYAHOK.COM– Hari ini telah dipilih oleh para demonstran untuk menggelar aksi Demo 4 November di ibukota. dI negeri ini memang tidak melarang siapapun untuk melakukan unjuk rasa terkait dengan persoalan tertentu, namun harus tetap dilaksanakan dalam koridor hukum yang ditetapkan.
Sebagaimana yang sedang hangat-hangatnya diberitakan, bahwa sekelompok warga yang dikoordinir oleh sebuah Ormas Islam (FPI) tengah menggalang masa untuk melaksanakan unjuk rasa besar-besaran Demo 4 November di Jakarta dengan tujuan menuntut pemerintah agar memberikan sanksi hukum kepada Gubernur AHOK terkait dengan tuduhan perbuatan penistaan agama yang dilakukannya.
Namun demikian, disisi lain, pemerintah dalam hal ini dilaksanakan oleh lembaga penegakan hukum yaitu Pihak Kepolisian (Bareskrim Mabes Polri) juga telah memproses laporan terkait kasus dugaan penistaan Agama yang dilakukan oleh AHOK. Bahkan AHOKpun dengan kesadarannya telah mendatangi penyidik Polri untuk menjelaskan permasalahan yang ada.
Apa yang dilakukan oleh POLRI tersebut, yaitu dengan memproses AHOK sesuai hukum yang berlaku sebagai bukti bahwa POLRI telah bekerja secara profesional dan tidak pilih kasih (pandang bulu) kepada siapa saja termasuk para pejabat dan petinggi negara. Di depan hukum, semua wargenegara harus diperlakukan dengan cara yang sama, dan tak ada pengecualian apalagi perlindungan. Meski AHOK adalah sebagai pejabat Gubernur DKI namun bukan berarti AHOK kebal hukum.
Namun demikian, hukum juga akan melindungi setiap warga negara yang tidak bersalah. Jadi dengan demikian. bila AHOK memang tak terbukti melakukan pelanggaran hukum, terkait kasus penistaan agama tersebut, maka AHOK juga harus dibebaskan dari segala tuntutan hukum. Tak boleh ada pihak manapun yang memaksakan kehendaknya sendiri dan tak perlu melakukan tekanan-tekanan kepada aparat penegakkan hukum. Percayalah bahwa POLRI akan bekerja secara profesional dan mandiri, tanpa terpengaruh dengan pihak manapun juga.
Tapi apa yang saat ini sedang terjadi adalah bahwa terdapat sebagian warga yang tidak sabar atau mungkin salah menilai bahwa proses penegakan hukum terhadap AHOK dihambat oleh pihak tertentu atau bahkan ada pihak yang melindungi AHOK. Padahal sesungguhnya tak ada yang perlu dikhawatirkan.
Oleh sebab itu, untuk menunjukkan pentingnya proses hukum terhadap AHOK terkait kasus penistaan agama, maka sebagian kalangan tersebut menggelar aksi unjuk rasa hari ini. Jumlah demostran yang turun ke jalan tentu dapat mencapai pupuhan hingga ratusan ribu orang. Sebab selain dari warga Jakarta sendiri, juga dari masyarakat kota atau daerah lainnya juga ikut bergabung dalam demo besar-besaran ini.
Aparat keamanan juga telah melakukan antisipasi dan telah menurunkan kekuatan penuh yang terdiri dari unsur TNI dan POLRI demi menjaga keamanan dan ketertiban salama pelaksanaan demo hari ini. Pendek kata, aparat keamanan tak ingin ke kecolongan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Tapi yang namanya unjuk rasa, apalagi yang diikuti oleh ratusan ribu orang, maka fungsi pengendalian masa tentu semakin sulit dilakukan. Oleh sebab itu, hal ini sangat riskan terjadi perbuatan diluar kendali yang dilakukan oleh para demonstran yaitu tindak kekerasan dan pengerusakan (anarkhis)
Perbuatan anarkhis yang dilakukan oleh para demontran seringkali terjadi dipicu oleh rasa kesal kepada pihak aparat yang menghalang-halangi keinginan mereka. Apalagi kondisi fisik mereka yang lapar, maka mudah sekali tersulut kemarahan.
Bila dalam pelaksanaan Demo 4 November hari ini bernar-benar terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, taruhlah terjadi kerusuhan hingga timbulkorban jiwa, maka tentu akan menjadi panjang urusannya. Yang jelas, koordinator unjuk rasa akan dipanggil oleh pihak penyidik dan dimintai keterangan serta tanggungjawabnya.
Nah, bila ini sampai terjadi, maka tak menutup kemungkinan pemerintah akan membubarkan organisasi masyarakat terkait yang dainggapbertanggungjawab atas terjadinya korban jiwa dan kerugian negara lainnya..
#MYAHOK
‘Aksi Demo 4 November di Jakarta Berpotensi Terjadi Perilaku Anarkhis’
